Jumat, 29 Agustus 2014

Narasi Di balik Penampakan Lawang Sewu

Siapa yang pernah mendengar narasi tentang penampakan Lawang Sewu? Lawang Sewu, yang dalam bhs Indonesia bermakna Seribu Pintu memanglah telah lama populer keangkerannya. Bangunan tua yang di bangun pada zaman Belanda di pusat Kota Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah itu mempunyai banyak narasi misteri.
Dulu, Lawang Sewu di bangun untuk Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau mungkin NIS, perusahaan jawatan kereta api swasta pada zaman Belanda yang di bangun pada th. 1904 serta usai pada th. 1907.
Lawang Sewu tepatnya terdapat di bundaran Tugu Muda yang dulu dimaksud Wilhelminaplein. Sesudah kemerdekaan, bangunan itu lantas dipakai juga sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah lakukan revitalisasi Lawang Sewu untuk kebutuhan komersil. Disamping itu, pemerintah Kota Semarang juga telah mengambil keputusan Lawang Sewu juga sebagai satu diantara bangunan yang harus dilindungi juga sebagai bangunan bersejarah.
Saat pertama kali dipakai zaman Belanda dahulu, sudah pasti tak ada narasi perihal penampakan-penampakan Lawang Sewu. Narasi penampakan mulai menyebar luas dari Lawang Sewu sesudah bangunan megah serta cantik itu lama tak dipakai dengan kata lain tidak terurus mulai sejak Belanda meninggalkan Indonesia seputar th. 1945.
Lantas, apa yang melatarbelakangi banyak narasi penampakan di Lawang Sewu itu? Mungkin saja cerita penampakan itu bermula dari histori pada saat perang dahulu?
Peperangan waktu itu melibatkan Angkatan Muda Kereta Api melawan tentara Jepang yang dimaksud Kido Buati. Ketika itu, Lawang Sewu jadi tempat penyiksaan serta pembantaian, yang beritanya jumlah korbannya meraih beberapa ribu. Dari cerita tersebut, Lawang Sewu saat ini di kenal juga sebagai tempat atau mungkin lokasi wisata hantu.
Lawang Sewu jadi daya tarik untuk orang-orang. Terkecuali arsitektur bangunannya yang indah, Lawang Sewu juga jadi menarik lantaran narasi penampakannya. Bebarapa paranormal dari banyak daerah di Indonesia tuturnya pernah jadikan Lawang Sewu juga sebagai tempat perburuan hantu.
Banyak korban pembantaian pada saat perang itu, diakui orang-orang setempat juga sebagai latar belakang penampakan Lawang Sewu Orang-orang setempat yakini arwah beberapa korban pembantaian itu masih tetap menghuni Lawang Sewu serta bergentayangan sampai saat ini. Sebagian Narasi Penampakan
Umumnya narasi horor atau mungkin penampakan ”hantu” di Lawang Sewu yang dihadapi oleh sebagian orang yaitu berbentuk penampakan bayangan sosok orang, pocong, atau mungkin bayangan yang mirip bentuk manusia. Narasi lain juga ada yang menjelaskan mendengar suara-suara jeritan, pembicaraan, musik gamelan, nada ketawa, serta suara-suara yang lain tidak ada bentuk.
Penampakan itu ada yang tertangkap kamera, berarti pengunjung yang berfoto di Lawang Sewu, mendadak lihat penampakan bayangan lain di hasil fotonya. Lantas, ada juga yang lihat penampakan dengan cara segera dengan mata telanjang. Kebanyakannya memanglah narasi penampakan di Lawang Sewu yaitu narasi penampakan bayangan serta suara-suara misteri.
Penampakan serdadu Belanda adalah Satu diantara narasi yang kerap dihadapi beberapa orang yang pernah datang ke Lawang Sewu. Orang-orang pernah lihat penampakan serdadu Belanda dengan seragam tentara Belanda komplit. Menurut pembicaraan Suranto, salah seseorang penjaga Lawang Sewu, di Lawang Sewu itu terdapat banyak ruang bahkan juga sebagian pintu sebagai kekuasaan lelembut serdadu Belanda.
Lelembut itu umumnya menampakan bayangan atau mungkin sesekali menampakan bentuk aslinya tetapi cuma sebentar. Tiap-tiap bakal menampakan dianya, umumnya sukai dengan diawali hembusan angin mendadak, hembusan aroma kemenyan, atau mungkin hembusan bau busuk.
Perihal penampakan serdadu Belanda itu dipercaya orang-orang setempat lantaran dulunya pernah jadikan tawanan tentara Belanda oleh tentara Jepang. Banyak selanjutnya serdadu Belanda itu yang dieksekusi mati di Lawang Sewu oleh tentara Jepang.
Penampakan tentara Jepang juga dituturkan oleh Suranto. Lelembut tentara Jepang kuasai pintu lokasi belakang Lawang Sewu. Jadi umumnya, di situlah serdadu Jepang itu memperlihatkan sosoknya sesekali. Seperti juga penampakan serdadu Belanda, bila bakal menampakan dianya, serdadu Jepang juga sukai dengan diawali hembusan angin mendadak, hembusan aroma, atau mungkin bau busuk.
Spesial untuk mahkluk halus serdadu Jepang itu, penampakan berwajah tampak bengis serta kejam, kumisnya panjang melintang serta kemana-mana senantiasa terlihat membawa pedang.
Penampakan wanita memiliki rambut panjang juga kerap dipandang oleh beberapa pengunjung. Dari narasi beberapa orang, sosok wanita itu memanglah tak terang deskripsi berwajah, tetapi yang paling menonjol yaitu rambutnya yang panjang terurai sampai ke lantai. Bahkan juga sosok misterius ini pernah terekam kamera inframerah TV swasta nasional waktu acara uji nyali.
Penampakan bayangan yang menggantung di langit-langit juga tampak di satu diantara ruang lantai dua. Hal yang unik yaitu bayangan ini cuma dapat tampak bila ”dipanggil” oleh juru kunci Lawang Sewu. Konon tak tiap-tiap orang bakal di ajak ke ruang itu oleh juru kunci.
Penampakan prajurit Belanda yang berbaris umumnya memperlihatkan diri di halaman atau mungkin lapangan yang ada di dalam gedung Lawang Sewu. Beritanya, penampakan prajurit Belanda yang tengah berbaris itu cuma berlangsung di malam-malam spesifik saja.
Penampakan none Belanda kerap juga berlangsung di gedung itu. Sosok none Belanda dengan kata lain wanita cantik bule Belanda diperkosa oleh tentara Jepang serta none-none Belanda baik yang masih tetap perawan ataupun yang telah menikah itu dibunuh oleh tentara Jepang lewat cara dipenggal kepalanya.
Narasi perihal penampakan Lawang Sewu bukan sekedar menarik perhatian orang-orang umum waktu lalu bertandang kesana untuk berwisata misteri. Fenomena penampakan di Lawang Sewu pada akhirnya menarik perhatian beberapa paranormal semua Indonesia.
Pernah sekian kali, beberapa paranormal dari beragam daerah di Indonesia berniat bertandang ke Lawang Sewu untuk lakukan sejenis ritual ”pembersihan” lelembut penghuni Lawang Sewu. Tetapi narasi selalu berkembang, sesudah ruatan itu, ada banyak narasi yang disibakkan oleh orang-orang perihal penampakan hantu di Lawang Sewu. Lawang Sewu Dahulu serta Kini
Seolah mau mengakhiri beberapa ratus cerita penampakan hantu di Lawang Sewu, yang memiliki Gedung Lawang Sewu saat ini, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) lakukan langkah revitalisasi Lawang Sewu. Gedung yang indah serta menawan itu mulai direvitalisasi.
PT KAI, mulai lakukan pembenahan, pemeliharaan, serta perbaikan. Lawang Sewu bakal jadikan satu diantara kantor PT KA di Jawa Tengah terutama di Semarang, atau mungkin dikembalikan fungsinya seperti awal mulanya mulai sejak zaman Belanda, yakni jadikan kantor Perusahaan Kereta Api.
Untuk mengambil langkah kesana, PT KA sesudah merenovasi serta pengaturan, mulai memakai Lawang Sewu juga sebagai tempat komersil serta budaya. Lawang Sewu bakal jadikan function atau mungkin multy function seperti galeri seni, acara pemeran seni, korporat otomotif, termasuk juga wisata malam dan sebagainya.
Supaya teratur rapi, gedung Lawang Sewu bakal dibagi jadi sebagian zona peruntukan. Zona 1 umpamanya untuk perkantoran, zona 2 untuk eksebisi, zona 3 untuk food center serta fitnes, zona 4 perpusatakaan serta galeri, zona 5 untuk perkantoran serta zona 6 untuk ruang multy function seperti gathering moment, garden party, serta lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar